Langsung ke konten utama

Informasi Obat Ambroxol

AMBROXOL

Golongan: Obat untuk saluran nafas

Indikasi: Terapi pada penyakit saluran nafas akut dan kronik yang disertai dengan sekresi bronkus yang abnormal, terutama pada bronkitis kronik eksaserbasi, ashmatik bronkitis, dan bronchial asma.

Perhatian Pada Penggunaan Off Label: Tidak ada data

Stabilitas dan Penyimpanan: Disimpan terlindung dari cahaya.

Kontraindikasi: Absolut kontraindikasi masih belum diketahui.

Peringatan dan atau Perhatian: -- 

Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki: Hipersensitif, ambroksol, reaksi alergi gangguan ringan pada saluran percernaan.

Interaksi Dengan Obat Lain: Tidak ada data

Interaksi Dengan Makanan: Tidak ada data

Bentuk dan Kekuatan Sediaan: Tablet 30 mg, sirup 15 mg/5 ml; sirup forte 30 mg/5 ml; drop 15 mg/ml; kapsul retard 75 mg; kaplet 30 mg; eliksir 15 mg/5 ml; eliksir forte 30 mg/5 ml.


Sumber: PIO BINFAR KEMENKES

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri-Ciri Obat Rusak

OBAT RUSAK Jangan menggunakan obat bila: Tanggal Kadaluwarsa Obat Telah lewat masa kadaluwarsa (Expired Date) Label atau tanggal kadaluwarsa pada kemasan obat sudah tidak terbaca Warna dan bentuk obat sudah berubah dari kondisi awal Kemasan terkecil obat telah rusak Ciri-Ciri Obat yang Tidak Layak Konsumsi Obat Padat (Tablet, Kapsul, Serbuk, dll) jangan dikonsumsi jika: Warna, rasa dan bau sudah berubah Kemasan menggelembung atau rusak Dimensi obat (ketebalan obat atau panjang obat) terlah berubah Terdapat bintik-bintik tidak homogen pada obat Tablet retak atau berubah menjad bubuk Tablet atau kapsul menjadi lengket satu sama lain Tulisan pada tablet telah memudar Jika obat dalam bentuk serbuk atau puyer, serbuknya telah menggumpal Obat Cair (Sirup, Suspensi, Emulsi, Eliksir, dll) jangan dikonsumsi jika:

Bentuk Sediaan Obat (Part 2)

9.  Implan (Implants) Contoh sediaan implan Implan atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi, dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan yang dimaksudkan untuk ditanam di dalam tubuh (biasanya subkutan) dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan dalam angka waktu lama. 10.    Infus (Infusa) Contoh sediaan infus Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstaksi simplisia nabati dengan air pada suhu 30 o selama 15 menit. 11.  Inhalasi (Inhalation) Contoh sediaan inhalasi Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik. 12.     Injeksi (Injectiones) Contoh sediaan inhalasi Injeksi adalah sediaan steril untuk kegunaan parenteral . Pembuatan sediaan yang akan digunakan

Bentuk Sediaan Obat (Part 1)

  Menurut Farmakope Indonesia edisi IV  terdapat bermacam-macam bentuk sediaan obat, antara lain:                        Contoh sediaan aerosol nasal                 Contoh sediaan kapsul 1. Aerosol (Aerosolum)  Aerosol adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan,  mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topical pada kulit dan juga pemakaian local pada hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol lingual) atau paru-paru (aerosol inhalasi). 2. Kapsul (Capsule) Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunakyang dapat larut. Cangkang umumnya dibuat dari gelatin; tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Biasanya obat yang dibuat dalam sediaan kapsul ditujukan untuk menutupi rasa atau bau yang tidak enak dari zat aktif obat tersebut.   3.    Tablet (Compresii)                  Contoh sedi